PDIP Semprot PSI Soal 'Dosa Partai Lama' : Tak Perlu Urus Orang Lain

Dosa Partai Lama - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyesalkan manuver politik yang dilakukan oleh partai politik sekoalisinya, yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). PSI menyebutkan soal 'dosa partai lama' menyangkut korupsi. PDIP menyebut bahwa PSI belum merasakan asam garam perpolitikan di Tanah Air.



"Repot juga nih kampanye nya PSI, pakai strategi kampanye jelek-jelekin parpol lain, termasuk sekoalisi. Pak Jokowi kan udah bilang kalo kita jual kebaikan masing-masing saja, jangan ujaran kebencian," kata Sekretaris Badan Pelatihan dan Pendidikan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari.


"PSI belum teruji di dalam sistem jadi gak pas juga jual mekanisme yang belum teruji. Nanti selesai pemilu bolehlah pamer bahwa sistem rekrut ala PSI banyak meloloskan kadernya ke gedung Senayan," tambah nya.


Eva beri saran kepada PSI untuk lebih fokus kepada strategi lain bagaimana caranya membesarkan parpolnya ketimbang menjelekkan parpol lain. Selain itu juga, PSI tidak mudah mengaitkan parpol dengan oknum kader parpol tersebut.


"Sebagai contoh, PSI menunjukkan bagaimana fund raising nya untuk membiayai partai se-Indonesia, padahal isinya anak-anak muda dan bukan konglomerat. Jadi, tidak perlu mengurusi KDRT orang lain dulu," tambah Eva.


"Sistem rekrutmen PDIP yang dibilang bobrok pun bisa menang pemilu dan hasilnya ada pak Jokowi, Ganjar, Risma, Anas yang jadi model dari KPK. Beberapa rekan PDIP di Senayan juga terima beberapa penghargaan berdasarkan hasil prestasi di DPR. Nah, hal itu yang belum bisa ditunjukkan oleh PSI. Jadi, sabar dulu ya bro dan sis, uji dulu di pertarungan nanti," kata Eva.


Sebelumnya, Ketua DPP PSI Tsamara Amany tiba-tiba membicarakan tentang 'dosa' partai yang sudah berdiri sejak lama tapi masih jadi kebiasaan. Setidaknya ada dua 'dosa' partai lama yang disebutkan Tsamara.


Pertama, soal komitmen partai lama terhadap pemberantasan korupsi. Kedua, soal proses rekrutmen partai lama tidak jauh dari 'mahar politik'.


"Kita tidak tahu apa yang terjadi dan dibicarakan. Tapi kabar yang santer beredar selalu melibatkan sejumlah uang sebagai mahar politik. Tak ada uang, tak ada pencalonan," kata Tsamara, Kamis (25/10/2018).

Comments

Popular posts from this blog

Food service employees are most likely to be stoned while serving, so are people in the tech industry

Pilpres 2019 - Tempo.co

Link alternatif yespoker terbaru menyediakan poker, dominoqq